Senin, 28 November 2011

Siklus Hidup Sistem

1.1. Dasar Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer

Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design

1.2. Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Rancangan
4. Tahap Penerapan
5. Tahap Penggunaan

1. TAHAP PERENCANAAN

Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :

· Menentukan lingkup dari proyek

· Mengenali berbagai area permasalahan potensial

· Mengatur urutan tugas

· Memberikan dasar untuk pengendalian

2. TAHAP ANALISIS

Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.

3. TAHAP PERANCANGAN

Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang akan digunakan.

4. TAHAP PENERAPAN

Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

5. TAHAP PENGGUNAAN

Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :

1. Menggunakan sistem

2. Audit sistem

3. Memelihara sistem

4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang

5. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem


1.3. Prototipe (Prototyping).

Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).

Adapun jenis-jenis Prototipe, yaitu :

Prototype jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :

- Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
- Mengembangkan prototipe
- Prototipe dapat diterima, Jika 'Tidak' akan kembali ke (mengidentifikasi kebutuhan pemakai), Jika 'Ya' akan lanjut ke
- Menggunakan prototipe.

Prototype jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :

- Mengidentifikasi kebutuhan pemakai
- Mengembangkan Prototipe
- Prototipe dapat di terima, jika 'Tidak' akan kembali ke awal dan jika 'Ya' akan lanjut ke
- Pengkodean sistem operasi
- Menguji sistem operasi
- Sistem dapat diterima, jika 'Tidak' akan kembali ke Mengkodekan Sistem Operasi, jika 'Ya' akan lanjut ke
- Menggunakan sistem operasi

Daya tarik prototype, yaitu :

a. Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.

b. Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.

c. Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.

d. Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.

e. Penerapan lebih mudah.

Potensi kegagalan prototype, yaitu :

a. Bersifat tergesa-gesa.

b. Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.

c. Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.

d. User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.

Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :

a. Risiko tinggi

b. Pertimbangan interaksi pemakai

c. Jumlah pemakai banyak

d. Dibutuhkan penyelesaian yang cepat

e. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek

f. Sistem yang inovatif

g. Perilaku pemakai yang sukar ditebak.

Sumber :

(http://www.scribd.com/doc/28593896/SIKLUS-HIDUP-SISTEM)

McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.